Berbagi

10 May

Kita saling membagi hingga tak peduli sampai kapan matahari akan tetap tenggelam

Karena pembagian sebanyak apapun akan selalu memberi sisa

Kecuali berbagi dengan dirimu sendiri, yang hanya menciptakan sebuah bilangan keakuan ‘satu

Tapi teman, …

Tak seperti angka yang tak habis terbilang

Kadang-kadang angin mengaburkan diriku hingga seperti lenyap

Lalu, sisa apalagi yang bisa ku bagi?

Kecuali penat dan lelah yang keluar sebagai kesah

Dan jawabmu …

Berjalan denganmu, seperti berjalan kearah barat di waktu pagi hari dalam sajak-sajak Sapardi

Kaulah aku, dan aku lah bayang-bayang

Lalu kita melegang beriringan, menari bersama angin

Berbagi sampai pagi tak kabarkan mentari

===================================================================

Notes:

Karena pembagian sebanyak apapun selalu memberi sisa
Kecuali berbagi dengan dirimu sendiri, yang hanya menciptakan sebuah bilangan keakuan ‘satu

Haha … kalau dirasa-rasain kalimat itu kok ganjil ya? Itu berlaku kalau bilangan yang kita bagi adalah bilangan prima atau satu. Karena kalau bilangan yang kita bagi bukan prima dan bukan satu maka selalu akan ada bilangan lain yang selalu bisa membagi habis bilangan tersebut tanpa sisa.

YupZ! karena ini adalah puisi, maka anggap saja kalimat itu benar, dengan syarat yang kita bagi adalah bilangan prima atau satu. Karena berbagi disini adalah berbagi tentang diri kita dengan orang lain. Anggap saja diri kita dan orang lain itu saling prima. Tetapi rasanya tidak mungkin karena seperti kata Prof. Driyarkara manusia adalah Homo homini socius. Baiklah kita sepakati bahwa yang kita bagi adalah diri kita, dan diri kita adalah satu.

16 Responses to “Berbagi”

  1. danalingga May 10, 2008 at 2:54 am #

    Ah,saya juga ingin satu yang seperti itu.

  2. mezzalena May 10, 2008 at 3:09 am #

    Satu yang seperti apa Pak? apakah satu itu bermacam-macam? Bukankah satu itu cuma satu. Bilangan yang tak pernah habis terbagi oleh bilangan berapapun kecuali dengan dirinya sendiri.

  3. edy May 10, 2008 at 3:51 am #

    jadi mo berbagi apa nih? :mrgreen:
    maap saya kurang ngerti puisi…

  4. Okta Sihotang May 10, 2008 at 4:14 am #

    dari aku berbagi komentar aja yak 😉

  5. azaxs May 10, 2008 at 7:00 am #

    Waktunya berbagi…. 🙂

  6. mezzalena May 10, 2008 at 12:57 pm #

    @Semuanya terimakasih sudah berbagi kunjungan … Salam kenal semua 😀

  7. stey May 12, 2008 at 8:20 am #

    huhuhu..Sapardi..

  8. hanggadamai May 12, 2008 at 9:54 am #

    yuks kita berbagi dalam kebaikan

  9. arroyani May 12, 2008 at 10:05 am #

    berbagialh. dengan prima maupun irrasional

  10. yaroh May 12, 2008 at 12:10 pm #

    sala kenal mezzalena (lilin kecil ku). berbagilah pada jisimku yang satu dan dirimu.

  11. mathematicse May 12, 2008 at 1:07 pm #

    YAng bikin saya kagum, kamu bisa menulis puisi. 😀 (sorry ga nyambung ya komennya? 😀 :mrgreen: )

  12. langitjiwa May 12, 2008 at 5:20 pm #

    lalu aku hilang bersama wujud hakikiMu dimana aku hanya wujud majasiMU.

  13. Sawali Tuhusetya May 13, 2008 at 3:35 pm #

    satu, itu setahuku bilangan ganjil yang akan selalu hadir di setiap dimensi ruang dan waktu.

  14. mezzalena May 14, 2008 at 9:42 am #

    @Stey : Kenapa mba dengan Sapardi?
    @Hangggadamai : YuK! 😀
    @Arroyani : Maksudnya gimana Non? mari berbagi …
    @Yaroh : Salam kenal juga … mari berbagi.
    @Mathematicse : Terimakasih pak … Masih belajar 😀
    @LangitJiwa : Terimakasih sudah meninggalkan jejak disini .. 😀
    @Sawali Tuhusetya : begitu ya pak? 😀

  15. natazya May 18, 2008 at 7:52 am #

    Karena pembagian sebanyak apapun selalu memberi sisa
    Kecuali berbagi dengan dirimu sendiri, yang hanya menciptakan sebuah bilangan keakuan ’satu

    ini benar sekali kalo kata saya…

    karena memang diri kita cuma satu…dan berbagi yang paling sering memang pada diri sendiri dulu…jadi di awet awet ya…cuma ada satu tuuh… *abis baca blog orang tentang suicidal*

  16. agn3z May 31, 2008 at 10:49 am #

    weew…
    opo kui Kaulah aku, dan aku lah bayang-bayang rak mudeng, aq… @-)

Leave a comment